16 June 2022
Shockbreaker: Fungsi, Jenis, dan Cara Perawatan
Pengendara sepeda motor ataupun mobil biasanya akan temukan jalan berlubang atau tak rata. Pengendara pun biasanya temui polisi tidur. Hal ini membuat perjalanan menjadi sedikit terganggu dan terasa tak nyaman. Saat temukan hal ini, peran dari shockbreaker di kendaraan menjadi sangat penting. Shockbreaker adalah komponen tervital di bagian motor. Letaknya ada di depan serta belakang motor, di antara roda. Komponen itu membantu sekali kendaraan motor saat lewati jalan tak rata atau terjal. Selain itu, juga mampu stabilkan dan hindari kerusakan komponen yang lain ketika terguncang. Sebagai pengendara motor, kamu harus tahu pengertian dari shockbreaker, jenis, dan juga fungsinya. Oleh karena itu, di bawah ini pembahasan lebih lanjutnya.
Shockbreaker Adalah
Shockbreaker merupakan peredam kejut untuk sepeda motor, seperti terbuat dari logam baja. Pemakaian logam baja menjadi bahan dasar mempunyai tujuan agar shockbreaker mempunyai daya tahan cukup lama. Fungsinya yaitu menjadi peredam goncangan sehingga bodi tak bergoyang secara berlebihan karena lewati jalan yang bergelombang.
Jika pengendara kena gundukan, melintas pada jalan yang berlubang, komponen satu ini memiliki peran untuk meredam gerakan ketika per keongnya bergerak ke bawah atau ke atas. Prinsip kerjanya yakni tekan pegas lewat minyak sehingga bisa kembangkan gesekan hydrolic yang diperlakukan. Hal ini bermaksud untuk hilangkan gerakan suspensi berlebihan. Serta, untuk jaga kenyamanan di dalam berkendara.
Fungsi serta Jenis dari Shockbreaker Pada Motor
Di pembahasan kali ini akan membahas 3 jenis shockbreaker depan di sepeda motor.
- Paralel Fork
Paralel fork adalah jenis shockbreaker yang dipakai di motor keluaran masa perang dunia I. Shockbreaker jenis ini bisa ditemukan di Vespa Classic, yang mana di satu sisi suspensi depan terdapat dua buah tangkai.
Tungkai pertama terletak pada bagian belakang mempunyai sifat solid. Hal itu karena fungsi shockbreaker ini menjadi penyangga dari semua rangkaian roda depan. Di tungkai depan terhubung dengan poros roda dilengkapi pegas yang kelilingi tangkai itu. Pegas inilah yang memiliki tugas serap semua getaran jalan. Namun, tipe yang satu ini tak lagi dipakai karena konstruksinya rumit serta gaya suspensinya tak sejajar dengan tungkai penahan roda yang mungkinnya terjadi out of way.
- Telescopic Fork
Jenis yang kedua ini adalah jenis tersering dijumpai pada semua jenis motor. Ciri yang utama dari shockbreaker ini merupakan sistem peredaman terjadi pada tungkai penahan roda. Pada satu sisi roda, hanya ada tungkai terdiri dari dua tabung. Tabung di bawah itu slider. Fungsinya yaitu menjadi tabung suspensi diisi per serta fluida shock absorber. Sedangkan, tabung di atas warnanya mengkilap, yakni fork tube terhubung dengan kemudi motor.
- Telescopic Up Side Down
Jenis shockbreaker ini lebih dikenal menjadi suspensi USD. Masih di dalam tipe telescopic suspension, tapi perbedaannya suspensi USD letaknya terbalik. Itu artinya slider yang awalnya berada di bawah menjadi di atas serta fork tube yang mempunyai diameter lebih kecil berada di bawah, tepat di sumbu roda. Kelebihan dari shockbreaker satu ini yakni handling lebih baik, tapi harga perlu dikeluarkan lebih mahal dari sistem yang biasa.
Cara Merawat Shockbreaker
- Rutin Dibersihkan
Membersihkan motor pastinya jadi cara pemilik untuk jaga keawetan motor. Begitu pula untuk jaga keawetan shockbreaker. Kotoran menempel di area shockbreaker bisa buat seal atau karet serta piston rusak. Kerusakan di bagian ini, bisa buat oli suspensi bocor.
- Hindari Mengebut Pada Jalan Tak Rata
Saat pengendara bertemu jalan tak rata atau kurang bagus, disarankan untuk tak mengebut dan jaga kecepatan. Mengebut di jalan tak rata bisa buat beban kerja dari shockbreaker semakin berat serta membuatnya cepat untuk rusak.
- Hindari Bawa Beban yang Berlebih
Tiap kendaraan pastinya mempunyai beban maksimal yang pabrikan rekomendasikan, begitu pula sepeda motor. Jika motor terlalu sering bawa beban yang berlebih, maka komponen shockbreaker cepat aus serta kinerjanya menjadi menurun. Bahkan kemungkinan terparahnya yakni rod comp dapat menjadi bengkok.
- Lakukan Penggantian Oli Shockbreaker dengan Rutin
Tidak hanya oli mesin, nyatanya shockbreaker juga memakai oli sebagai pelumas supaya kinerjanya menjadi lebih optimal. Seiring dengan usia penggunaan motor, oli shockbreaker akan berkurang serta buat kinerjanya menjadi kurang maksimal. Untuk itu, disarankan untuk lakukan penggantian oli shockbreaker tiap 15 ribu km.
Demikian pembahasan mengenai shockbreaker, jenis, fungsi dan cara perawatan shockbreaker dari kami. Semoga bermanfaat.
Baca juga : Mengenal Traction Control System (TCS) pada Motor Yamaha