Mungkin banyak yang belum tahu kalau ternyata hampir semua motor injeksi, termasuk motor injeksi Yamaha memiliki beberapa sensor.
Bahkan, sensor motor injeksi ini terbilang cukup canggih yang mampu mendukung performa motor itu sendiri. Berikut ini beberapa jenis sensor tersebut termasuk fungsinya.
Baca juga : Apa Beda Mesin 4 Stroke dan 2 Stroke?
Ternyata motor injeksi memiliki sebuah sensor yang bisa mengatur jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bakar.
Sensor itu bernama Throttle Position Sensor (TPS). Sensor ini akan mendeteksi sudut bukaan throttle valve yang ada di throttle body. Nantinya, hasil dari pendeteksian tersebut akan dijadikan data mapping di ECM.
Sensor TPS juga akan menerima data. Nah, data inilah yang nantinya digunakan untuk mengukur jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bakar.
Dengan begitu, bahan bakar yang digunakan saat motor dioperasikan sesuai dengan kebutuhan jadi lebih hemat.
Photo : Amazon.com
Kalau sensor TPS berfungsi mendeteksi jumlah bahan bakar, sensor Manifold Absolute Pressure (MAP) berfungsi untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk ke ruang bakar.
Sensor ini bekerja dengan melihat perubahan tekanan yang ada di intake manifold.
Nantinya, jumlah yang didapat akan dijadikan data mapping di ECM. Sensor ini juga akan mengukur volume udara yang sesuai saat udara bercampur di ruang bakar sehingga motor bisa dioperasikan dengan baik.
Sensor lain yang mungkin kamu belum tahu adalah sensor Intake Air Temperature (IAT). Sesuai dengan namanya, sensor IAT berfungsi mendeteksi suhu udara yang akan masuk ke ruang bakar.
Letak sensor motor injeksi ini ada di jalur masuk udara sebelum ke filter udara.
Sensor ini memiliki fitur bernama Thermistor. Thermistor adalah komponen elektronik yang akan berubah-ubah tergantung dari suhu sekitar. Data yang dimiliki oleh Thermistor akan digunakan sebagai data mapping di ECM.
Setelah itu ECM akan menentukan lama debit semprotan bahan bakar yang akan ditembakkan oleh injektor.
Bahkan motor injeksimu juga memiliki sebuah sensor bernama Crank Angle Sensor (CKP). Sensor ini disematkan di motor injeksi untuk membantu mengukur putaran mesin dan sudut crankshaft.
Sensor akan mendapatkan data ini saat keduanya berada di posisi Titik Mati Atas.
Tujuan dari pengukuran data ini adalah agar ECM bisa mengatur waktu semprot bahan bakar dan koil yang tepat. Dengan begitu, performa mesin sepeda motor injeksi bisa bekerja secara maksimal.
Photo : Tokopedia.com
Coba kamu cek kepala silinder motor injeksimu. Di area itu ternyata ada satu lagi sensor yaitu sensor Engine Oil Temperature (EOT). Sesuai dengan namanya, sensor ini bertugas untuk mendeteksi suhu mesin.
Sensor ini bekerja dengan mendeteksi oil dalam mesin.
Data yang didapatkan akan dikirimkan ke ECM. ECM akan mengirimkan data yang ada ke lampu indicator suhu di meter klaster.
Dengan sensor ini, kamu akan tahu kalau mesin motor injeksimu terlalu panas atau overheat.
Sensor Engine Coolant Temperature (ECT) ini fungsinya juga mendeteksi perubahan suhu di mesin motor injeksi.
Lalu, apa bedanya dengan sensor Engine Oil Temperature? Bedanya, sensor ECT menggunakan cairan pendingin untuk proses deteksinya.
Proses kerjanya juga sama di mana sensor akan mengirimkan data perubahan suhu ke ECM.
Nah, data dari ECM akan menentukan apakah motor injeksi perlu mengaktifkan kipas radiator atau tidak. Sensor ini juga sangat berguna saat motor mengalami overheat.
Untuk mengetahui posisi sensor ini di motor injeksi, kamu bisa melihat leher knalpot. Kenapa sensor pada motor injeksi ini diletakkan di leher knalpot?
Ini karena sensor O2 bertugas untuk mendeteksi kadar oksigen dalam gas buang.
Setelah itu, sensor akan memperbaiki campuran antara udara dan bahan bakar selama mesin bekerja melalui data yang didapatkan.
Sensor ini tidak hanya memastikan kalau mesin bisa bekerja secara maksimal tetapi juga membuat gas buang menjadi lebih ramah lingkungan.
Motor injeksimu mengalami masalah saat proses starter pertama saat motor dihidupkan?
Mungkin saja ada masalah di sensor Intake Air Cut Valve-nya. Pasalnya, sensor inilah yang menentukan jumlah udara yang masuk saat putaran mesin idle. Dengan jumlah udara yang tepat, maka motor bisa dihidupkan dengan mudah.
Nah, itu dia beberapa sensor pada motor injeksi. Agar lebih jelas ada baiknya kamu melihat gambar sensor pada motor injeksi.
Yang paling penting, kamu akhirnya tahu kalau pada sebuah motor injeksi ada proses kerja yang canggih yang dibantu oleh sensor-sensor.
Baca juga : Apa Beda Mesin 4 Stroke dan 2 Stroke?
Foto : global.yamaha-motor.com
Yamaha Deta - Dealer Motor Terbaik di Indonesia
Call Center : 0813-2345-4688
Jl. Boulevard Artha Gading A7B 8-10, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Yamaha Deta - Dealer Motor Terbaik di Indonesia
Call Center : 0813-2345-4688
Jl. Boulevard Artha Gading A7B 8-10, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240