Yamaha Deta - MotoGP adalah ajang balap motor prototipe paling bergengsi di dunia. Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1949, kejuaraan balap motor ini awalnya bernama FIM Road Racing World Championship Grand Prix dan diselenggarakan oleh Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM).
Kejuaraan balap motor ini memiliki banyak istilah khusus yang sulit dipahami oleh orang awam yang baru menikmati MotoGP.
Sangat penting untuk memahami istilah-istilah ini agar Anda dapat menikmati balapan.
MotoGP memiliki banyak istilah teknis dan slang yang digunakan oleh pembalap, teknisi, penggemar, dan komentator. Berikut adalah beberapa istilah umum yang sering digunakan dalam dunia balap MotoGP:
Baca juga: Perbedaan Tim Pabrikan dan Satelit MotoGP
1. Apex
Dalam MotoGP, apex adalah titik tertajam di tikungan di mana pembalap harus mendekati bagian dalam lintasan untuk mendapatkan kecepatan optimal saat keluar dari tikungan.
Posisi tepat di apex sangat penting karena dapat mempercepat laju motor di lintasan lurus setelah tikungan. Pembalap harus memilih jalur yang tepat dan mengatur kecepatan dengan baik agar dapat melewati tikungan dengan cepat dan aman.
2. Highside
Jenis kecelakaan di mana bagian belakang motor kehilangan traksi, kemudian secara tiba-tiba mendapatkan kembali traksi, sehingga melemparkan pembalap ke udara.
3. Lowside
Dalam MotoGP, lowside adalah jenis kecelakaan yang terjadi ketika ban belakang motor terus meluncur tanpa mendapatkan traksi kembali, sehingga pebalap kehilangan kendali dan jatuh bersama motor.
Lowside biasanya terjadi karena kehilangan grip di bagian depan (front end) motor. Berbeda dengan highside, pebalap yang mengalami lowside tidak terbanting dari motor, sehingga cedera biasanya lebih ringan.
4. Slipstream
Slipstream adalah teknik di mana seorang pembalap memanfaatkan udara yang mengalir di belakang motor lawan untuk mengurangi hambatan udara pada motor sendiri.
Ketika berada dalam slipstream, pembalap dapat meningkatkan kecepatan tanpa mengeluarkan energi ekstra. Teknik ini sering digunakan dalam balapan untuk mendekati lawan atau bahkan menyalip mereka di lintasan lurus.
Ketika seorang pembalap berada dekat di belakang motor lawan, angin yang biasanya menghadang motor secara langsung dialihkan oleh motor di depannya. Hal ini menciptakan daerah dengan tekanan udara lebih rendah, yang disebut slipstream, memungkinkan motor di belakang untuk melaju lebih cepat dengan usaha yang lebih sedikit.
Slipstream adalah strategi yang sangat efektif dalam balapan, tetapi pembalap harus hati-hati karena perbedaan kecepatan yang tiba-tiba bisa menyebabkan manuver yang berisiko saat mencoba menyalip.
5. Holeshot
Holeshot adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembalap yang memimpin balapan saat mencapai tikungan pertama setelah start.
Ini adalah bagian yang sangat kritis dari balapan karena mendapatkan holeshot sering kali dapat memberikan keuntungan strategis yang signifikan, memungkinkan pembalap untuk menghindari kekacauan dan tabrakan yang sering terjadi di belakang mereka.
Banyak pembalap menggunakan perangkat khusus yang disebut "holeshot device" untuk membantu mereka mendapatkan start yang lebih baik. Perangkat ini mengunci suspensi belakang pada posisi tertentu, menurunkan pusat gravitasi motor, dan memberikan traksi lebih baik saat start.
6. Ride Height Device
Teknologi yang memungkinkan pembalap menurunkan bagian depan atau belakang motor untuk meningkatkan akselerasi, terutama saat start atau keluar dari tikungan.
7. Traction Control
Traction control adalah sistem elektronik yang membantu mengelola daya yang dikirimkan ke roda belakang motor untuk mencegah ban kehilangan traksi, terutama saat akselerasi.
Tujuan utama dari traction control adalah untuk menjaga kestabilan dan kontrol motor, serta mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh roda belakang yang berputar terlalu cepat dan kehilangan cengkeraman (wheelspin).
Traction control bekerja dengan memonitor putaran roda dan menyesuaikan tenaga yang dikirimkan mesin ke roda belakang berdasarkan kondisi permukaan lintasan dan tingkat traksi yang tersedia. Sistem ini dapat mengurangi tenaga mesin atau menggunakan rem pada roda belakang untuk mencegah slip.
Penggunaan traction control sangat penting dalam balapan MotoGP karena membantu pembalap memaksimalkan performa motor saat keluar dari tikungan dan pada kondisi lintasan yang berbeda-beda, seperti lintasan basah atau licin.
8. Winglet
Dalam MotoGP, winglet adalah perangkat aerodinamis yang dipasang pada bagian depan atau samping motor untuk membantu meningkatkan downforce dan stabilitas saat berakselerasi atau berada di tikungan. Winglet membantu menekan roda depan ke tanah, memberikan lebih banyak cengkeraman dan mengurangi kemungkinan roda depan terangkat (wheelie) saat akselerasi keras.
Berikut beberapa manfaat dari penggunaan winglet:
Penggunaan winglet telah menjadi subjek perdebatan dan aturan yang ketat dalam MotoGP karena dampaknya yang signifikan pada performa dan keselamatan balapan.
Baca juga: Daftar Juara MotoGP dari 1949 sampai 2022
9. Grid
Posisi awal pembalap di lintasan sebelum balapan dimulai.
10. Pole Position
Posisi start terdepan yang didapatkan oleh pembalap tercepat di sesi kualifikasi.
11. Warm-up Lap
warm-up lap adalah putaran pemanasan yang dilakukan oleh para pembalap sebelum balapan resmi dimulai. Warm-up lap digunakan untuk beberapa tujuan penting:
Setelah warm-up lap selesai, para pembalap akan kembali ke posisi start mereka, dan balapan resmi akan dimulai setelah lampu start padam.
12. Fastest Lap
Fastest lap adalah putaran tercepat yang dicapai oleh seorang pembalap selama balapan berlangsung.
Fastest lap mencerminkan kecepatan dan kemampuan teknis seorang pembalap serta performa motor mereka dalam kondisi balapan.
Mendapatkan fastest lap tidak selalu berarti memenangkan balapan, tetapi itu adalah indikator penting dari kemampuan seorang pembalap untuk mencapai waktu terbaik di lintasan.
Pembalap yang meraih fastest lap sering kali mendapatkan pengakuan khusus, dan dalam beberapa seri balapan, ada poin tambahan yang diberikan untuk pencapaian tersebut.
13. DNF (Did Not Finish)
Istilah untuk pembalap yang gagal menyelesaikan balapan karena kecelakaan atau masalah teknis.
14. Pit Lane
Area khusus di samping lintasan untuk pergantian ban, pengisian bahan bakar (di beberapa kategori), atau perbaikan teknis.
15. Black Flag
Bendera penalti yang memerintahkan pembalap untuk keluar dari lintasan.
Baca juga: Giacomo Agostini, Legenda Pembalap Yamaha
16. Race Pace
Race pace adalah kecepatan rata-rata yang dapat dipertahankan oleh pembalap selama balapan.
Race pace mencerminkan konsistensi dan efisiensi pembalap serta kemampuan mereka dalam mengatur strategi sepanjang balapan.
Race pace berbeda dari fastest lap, karena fastest lap hanya mencerminkan waktu tercepat dalam satu putaran, sedangkan race pace adalah tentang menjaga kecepatan tinggi secara konsisten dari awal hingga akhir balapan. Menjaga race pace yang baik sangat penting untuk memenangkan balapan, karena memungkinkan pembalap untuk tetap kompetitif dan meminimalkan kesalahan.
17. Undercut
Undercut adalah strategi yang digunakan oleh pembalap untuk menyalip lawan mereka dengan cara masuk pit stop lebih awal untuk mengganti ban atau melakukan perawatan lainnya.
Setelah pit stop, pembalap akan memanfaatkan ban baru atau motor yang lebih segar untuk mencetak waktu putaran yang lebih cepat. Ketika lawan mereka melakukan pit stop kemudian, pembalap yang melakukan undercut sudah berada di depan mereka di lintasan.
Strategi undercut sering kali berhasil dalam kondisi tertentu, terutama jika pembalap merasa ban mereka sudah mulai kehilangan cengkeraman dan mereka bisa mendapatkan keuntungan dari ban baru lebih cepat. Ini adalah salah satu dari banyak strategi yang digunakan dalam balapan untuk mendapatkan posisi yang lebih baik.
18. Overtake
Dalam MotoGP, overtake atau menyalip adalah aksi di mana seorang pembalap melewati pembalap lain untuk mengambil posisi yang lebih baik dalam balapan.
Overtake bisa terjadi di berbagai bagian lintasan, termasuk tikungan, lintasan lurus, dan area pengereman.
Aksi overtaking memerlukan keterampilan dan strategi yang tinggi. Pembalap harus mengukur kecepatan dan posisi mereka serta lawan dengan sangat tepat. Mereka juga harus memanfaatkan momen yang tepat untuk menyerang, sering kali memanfaatkan slipstream atau melakukan pengereman keras di tikungan.
Menyalip adalah salah satu momen paling menegangkan dan menarik dalam balapan, karena bisa mengubah jalannya balapan dan memengaruhi hasil akhir.
19. Wet Setup
wet setup adalah pengaturan khusus yang dilakukan pada motor untuk menghadapi kondisi lintasan basah atau hujan.
Pengaturan ini melibatkan beberapa penyesuaian untuk memastikan motor tetap stabil dan aman saat melaju di lintasan yang licin. Beberapa penyesuaian yang dilakukan dalam wet setup antara lain:
Penggunaan wet setup sangat penting untuk menjaga keselamatan pembalap dan performa motor dalam kondisi cuaca buruk.
20. Fuel Mapping
Dalam MotoGP, fuel mapping adalah pengaturan khusus pada sistem manajemen mesin motor yang mengontrol bagaimana bahan bakar disalurkan ke dalam mesin. Ini mencakup pengaturan timing injeksi bahan bakar dan parameter lain yang mempengaruhi kinerja mesin.
Tujuan dari fuel mapping adalah untuk mengoptimalkan performa motor dalam berbagai kondisi balapan, seperti lintasan kering, basah, atau kondisi tertentu lainnya.
Fuel mapping memiliki beberapa fungsi penting:
Setiap tim MotoGP memiliki ahli teknik yang bekerja dengan pembalap untuk menentukan setting fuel mapping terbaik sesuai dengan strategi balapan dan kondisi lintasan.
Istilah-istilah ini membantu menggambarkan berbagai aspek teknis dan taktis dari MotoGP. Memahami istilah ini dapat membuat pengalaman menonton balapan lebih menarik dan mendalam! 🏁
Yamaha Deta - Dealer Motor Terbaik di Indonesia
Call Center : 0813-2345-4688
Jl. Boulevard Artha Gading A7B 8-10, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Yamaha Deta - Dealer Motor Terbaik di Indonesia
Call Center : 0813-2345-4688
Jl. Boulevard Artha Gading A7B 8-10, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240